Peringati Hari Bhakti PU, Mentri Paparkan Capaian Pembangunan 2021
Ambon, indonesiatimur.co – Memperingati Hari Bhakti PU, Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, M. Basuki Hadimuljono, mengingatkan semua insan PUPR di seluruh nusantara, untuk terus memberikan kontribusi agar Indonesia dapat segera keluar dari pandemi dan ekonomi Indonesia dapat pulih kembali.
“Kita catat bawah hingga hari ini tidak kurang dari 7.400 pegawai kementerian PUPR positif covid-19 dan 64 pegawai meninggal dunia. Mereka semua adalah para Sapta Taruna masa kini, para pahlawan yang telah memberikan darma baktinya untuk negara dan masyarakat,”jelas Mentri PUPR dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Maluku, Abdul Halil Kastella, yang bertindak sebagai pemimpin upacara, pada pelaksanaan Hari Bakti PUPR ke 76 Jumat (3/12/2021) di Kantor Pemeliharaan Jembatan Merah Putih
Di masa yang mudah, Mentri ungkapkan untuk patut bersyukur karena dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diamanahkan kepada kementerian PUPR.
“Pada tahun 2021 ini, kita telah berhasil menyelesaikan pembangunan 16 bendungan dimana 11 bendungan telah selesai dan diresmikan Presiden Joko Widodo, antara lain Bendungan Tugu, Gongseng, Bendo, Kuningan, Paselloreng, dan karalloe. Pembangunan bendungan tentunya akan dilanjutkan dengan pembangunan jaringan irigasi, jaringan air baku, pengendalian banjir, dan pembangkit energi, sehingga keberadaan bendungan dapat dimanfaatkan optimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,”rincinya.
Sementara itu di bidang pembangunan jalan, hingga November 2021 Menteri mengatakan telah menuntaskan pembangunan dan mengoperasikan 101 km dari target 190 km jalan tol. Dia berharap di akhir 2021 target tersebut bisa di capai.
“Dengan demikian total panjang jalan tol operasional di Indonesia hingga akhir 2021 nanti menjadi 2.529 km. Beberapa ruas tol yang telah beroperasi antara lain jalan Tol serang – Panimbang seksi 1, Balikpapan – Samarinda seksi 1 & 5, dan Semanan – Pulo Gebang Seksi A.
Kita juga meneruskan pembangunan jalan nasional perbatasan di Kalimantan, Papua, dan NTT dengan total panjang 3.628 km yang akan tersambung sepanjang 3.404 km pada akhir 2021 dan diharapkan dapat tersambung seluruhnya pada akhir tahun 2024,”tandasnya.
Selanjutnya dalam pendukung pengembangan 5 kawasan strategis pariwisata nasional, Menteri menjelaskan, telah melaksanakan pembangunan jalan lingkar Samosir, penataan kawasan Borobudur, penataan kawasan labuan bajo, antara lain : puncak Waringin dan goa batu cermin, serta jalan Bypass Bandara internasional Lombok- Mandalika yang telah turut mendukung penyelenggaraan Word super Bike ( WSBK) 2021 beberapa waktu lalu.
“Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan tugas khusus pembangunan prasarana sarana olahraga pendukung pekan olahraga Nasional (PON) XX dan pekan paralimpik nasional (Peparnas) XVI di Papua.
Program padat karya tunai tahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp 23, 2 triliun juga telah dilaksanakan hingga pelosok yang membantu membuka lapangan kerja bagi 1,2 juta orang yang membutuhkan,”urainya.
Memasuki Tahun 2022, amanah dan kepercayaan yang diberikan kepada kementerian PUPR semakin besar. Dengan demikian Basuki menegaskan perlu terus merapatkan barisan dan meningkatkan kekompakan mengingat adanya tugas-tugas baru, antara lain persiapan KTT G-20 di Bali, penataan kawasan Mandalika menyongsong moto GP 2022, renovasi taman mini Indonesia indah (TMII), pembangunan Papua youth Creative Hub di Papua dan juga pembangunan ibu kota negara Kalimantan timur sambil menunggu undangan-undangannya disahkan.
“Saya ingin mengutip pesan presiden RI Bapak Joko Widodo pada hari Bakti PU ke-76, bawa ke depan kita harus membangun lebih banyak lagi infrastruktur yang lebih berkualitas, yang smart dan ramah lingkungan, yang membuka akses dan meningkatkan keterhubungan antara wilayah, keterhubungan antara daerah, dan meningkatkan efisiensi serta meningkatkan produktivitas untuk mewujudkan Indonesia maju,”ucapnya.
Untuk itu dalam melanjutkan pembangunan infrastruktur ke depan terdapat beberapa hal yang harus menjadi perhatian.
Yang pertama kualitas infrastruktur harus benar-benar ditingkatkan, karena tuntutan dan harapan publik yang semakin tinggi dan besar terhadap Kementerian PUPR.
Upaya mewujudkan infrastruktur berkualitas harus dimulai dari tahap perencanaan, pelelang, hingga pelaksanaan. Untuk pengawasan dalam pelaksanaan, harus dilakukan secara intensif dan berjenjang dengan mengoptimalkan peran dan fungsi pembinaan teknik, unit kepatuhan kepatuhan kepatuhan intern dan auditor, serta para konsultan pengawasan di lapangan sehingga lebih akuntabel, efisien, dan mutu pekerjaan dapat dijamin.
Kedua, pembangunan infrastruktur harus lebih memperhatikan keberlanjutan lingkungan dengan mengikuti kaidah-kaidah green infrastruktur
“Dalam beberapa dekade terakhir, kita menyaksikan banyaknya bencana yang terjadi di Indonesia, dan kita perlu lebih waspada terhadap ancaman perubahan iklim yang dapat mengakibatkan kekeringan dan banjir ekstrem di berbagai wilayah. Kedepan,saya ya ingin agar faktor lingkungan menjadi design kriteria dalam proses pembangunan infrastruktur,”tuturnya
Ketiga, dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur, harus senantiasa bekerja sesuai dengan Corporate Culture yang telah ditanamkan oleh para senior PUPR, yaitu bekerja keras, bergerak cepat, dan bertindak tepat dalam satu tim work yang soli
Selain Corporate Culture tersebut, juga terus mengimplementasikan nilai iProve yang meliputi integritas, profesional, berorientasi pada misi, visioner, dan beretika Akhlakul Karimah
“Hal ini sejalan dengan Core Values ASN BerAKHLAK yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompetensi, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif, serta khusus untuk insan PUPR saya ingin kita semua memiliki sifat yang kuat, berani, berjiwa seni dan berakhlakul Karimah,”pintanya
Dikatakannya, berdasarkan hasil survei core Values BerAKHLAK yang telah dilaksanakan di lingkungan PUPR, secara keseluruhan nilai kita adalah 58,4% atau masuk kategori cukup sehat dengan nilai baik pada aspek loyalitas dan akuntabel.
“Ke depan kita perlu meningkatkan aspek-aspek lainnya seperti orientasi pelayanan dan kompetensi, sehingga organisasi kita menjadi lebih sehat. Saya minta seluruh pimpinan dan jajaran PUPR untuk menjadi kepercayaan masyarakat dan kredibilitas institusi dengan terus meningkatkan semangat, militansi dan kerjasama dalam bekerja. Saya juga menekankan agar kita semua tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan selama melaksanakan tugas-tugas di kantor ataupun di lapangan, sehingga pada ini benar-benar berakhir,”tutupnya. (it-02)