Jawab Aspirasi Rakyat, Anos Yeremias Jaminkan Trayek Kapal Perintis Ambon-Saumlaki Lancar
Saumlaki, indonesiatimur.co – Sebagai wakil rakyat, yakni anggota Komisi III DPRD Maluku, Anos Yeremias, mengatakan bahwa untuk menjawab aspirasi maupun kebutuhan masyarakat selama ini, dirinya kemudian menjaminkan untuk Kapal Perintis jenis Sabuk Nusantara, akan digaransikan tahun 2023 mendatang sudah dapat melayani trayek pelayaran dari Kota Ambon, Provinsi Maluku, langsung menuju ke Kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, lancar. Hal itu diungkapkan dirinya saat dimintai keterangan oleh indonesiatimur.co melalui telepon seluler, Rabu (11/05/2022).
“Kemarin saya sempat terakhir kunjungan kerja di Tanimbar dan ada permintaan masyarakat agar kalau boleh ada Kapal Perintis yang murah yang melayari Ambon, langsung ke Saumlaki karena selama ini masyarakat kesulitan soal biaya tiket Kapal PELNI yang terlampau besar. Saya kemudian menjaminkan untuk nanti Kapal Perintis Sabuk Nusantara digaransikan tahun 2023 dan akan melayani dari Ambon langsung ke Saumlaki sehingga dapat menjawab kebutuhan masyarakat itu,” ujar Yeremias.
Ia menjelaskan, untuk permintaan masyarakat tersebut, dirinya kemudian melakukan koordinasi bersama pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui virtual video Focuss Group Discussion tertanggal 25 April pekan kemarin. Koordinasi tersebut terkait dengan operasional kapal-kapal perintis, termasuk didalamnya kapal-kapal yang bisa digunakan oleh masyarakat sewaktu-waktu untuk mengangkut hewan ternak peliharaan milik masyarakat maupun barang bawaan lainnya. Dari hasil koordinasi tersebut, kemudian disepakati bukan saja jalur pelayaran kapal perintis dari Ambon ke Saumlaki, namun juga jalur pelayaran dari Saumlaki menuju Kota Tual, hingga ke Kota Timika, Papua.
“Kita sudah buka itu. Dari Saumlaki ke Tual juga sudah bisa dengan KM. Pesona, kalau masyarakat ingin membawa hewan ternak ke Tual, apalagi saat hari raya Idul Adha nanti. Sebaliknya, yang dari Tual mau bawa hewan ternak ataupun hasil kebun untuk diperdagangkan ke Timika Papua, kapalnya juga sudah ada. Jadi sekarang ini semua pelayaran perintis sudah tersambung dari Maluku sampai ke Papua,” ungkapnya.
Masih melanjutkan, saat ini juga pihak Kemenhub telah membuka trayek baru kapal perintis yang difokuskan per pangkalan. Untuk kapal jenis perintis tersebut, menurutnya ada pangkalan Ambon dan ada pangkalan Saumlaki, sehingga kemudian dapat dibagi menurut trayek-trayek yang ada, sesuai dengan permintaan dari masyarakat.
Menurutnya, jika tiket dengan jumlah Rp200 ribu hingga Rp300 ribu-an untuk masyarakat berperekonomian dibawah rata-rata, memang agak susah. Belum lagi masyarakat ketika melakukan perjalanan, turut serta membawa muatan lainnya berupa barang-barang kebutuhan sehari-hari maupun berbagai barang dagangan yang tentunya ada tambahan biaya yang mungkin dirasa sulit dijangkau dan mahal untuk masyarakat. Apalagi jika rute ataupun trayek kapal tersebut panjang dan memakan waktu berhari-hari lamanya untuk sampai ke tujuan, sehingga hewan ternak bisa kewalahan maupun barang dagangan berupa buah-buahan maupun hasil kebun untuk diperdagangkan, bisa membusuk dan rusak di perjalanan.
“Jadi untuk trayek kali ini, kita perpendek semua. Kalau dari Ambon ke Saumlaki kan sudah ada kapal. Dari Ambon ke Molumaru juga saya sudah upayakan buka jalurnya dari Tahun 2017 lalu. Nah, sekarang di Saumlaki lagi agar basudara yang berada di seputaran Kecamatan Tanimbar Selatan bisa langsung dari Ambon ke Saumlaki ataupun sebaliknya,” tambahnya.
Dirinya mengungkapkan, sebagai wakil rakyat Komisi III DPRD Maluku yang membidangi infrastruktur, tentunya harus terlibat langsung, mengalami, dan merasakan segala sesuatu yang dialami oleh masyarakat kecil. Untuk itu, dirinya bahkan pernah berlayar ke Saumlaki dengan menumpangi Kapal Sabuk 34 dari Ambon tujuan Banda Neira, selanjutnya ke Kota Tual, Molumaru, Kota Larat, Romean, Tutukembong, baru dari Tutukembong ke Saumlaki. Perjalanan tersebut rela ditempuh dirinya agar dapat mengetahui dengan pasti, rute dari Kapal Perintis tersebut, serta merasakan bagaimana kondisi pelayanan di dalam kapal, dan bukannya secara instan seperti pejabat lainnya yang melakukan perjalanan selalu dengan menggunakan pesawat terbang sehingga tidak mengetahui dengan pasti apa yang dialami oleh masyarakat kecil.
“Jika ada waktu luang, saya akan naik Sabuk 72 lagi agar bisa tau rutenya dan lihat langsung pelayanan di atas kapal perintis. Selain Sabuk Nusantara 34, saya juga sudah pernah ikut berlayar dengan Sabuk Nusantara 103, 71, 87, dan termasuk Sabuk Nusantara 67 yang ke Kota Kupang. Jadi sedikit banyak saya sudah lihat aktivitas rakyat turun dan naik kapal-kapal itu. Sebagai Anggota DPRD Dapil 7 yang fokus ke infrastruktur, maka saya harus bisa membenahi hal ini perlahan-lahan,” janji wakil rakyat yang benar-benar merakyat ini. (it-03)