Daerah Maluku 

Anos Yeremias Sumbangkan Gaji, Tangani Tiket Kapal Kontingen PESPARANI

Saumlaki, indonesiatimur.co
Hal luar biasa dilakukan salah satu Anggota DPRD Provinsi Maluku, Anos Jeremias, yang atas inisiatif sendiri, ia rela menyumbangkan sebagian pendapatan/gaji miliknya untuk menanggung sedikit beban dari para Kontingen Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) ke-IV Tingkat Provinsi Maluku, yang akan berlangsung di Kota Tual 25 September nanti.

Bantuan tersebut berupa tiket kapal bagi para Kontingen PESPARANI dari dua daerah di Maluku, yakni Kontingen asal Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dan Kontingen asal Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dengan rincian, untuk Kontingen asal KKT berjumlah 172 orang peserta dan asal MBD sebanyak 100 orang peserta.

“Iya, tiket para Kontingen dua kabupaten saat berangkat dan kembali, semuanya saya tanggung. Mereka akan gunakan Kapal Sabuk Nusantara 71,” tandas Anos, yang dikonfirmasi media ini via telepon selularnya, Selasa (20/09/2022).

Kendati sempat menghindar saat dihubungi media ini perihal bantuan tersebut, yang menurut Bung Anos (sapaan akrabnya) tidak harus dipublikasikan. Lantaran menurut dia, dalam kehidupan ini akan menjadi lebih bermakna jika seseorang memiliki kepedulian terhadap sesama.

“Memberi, membantu, atau menolong orang, merupakan salah satu wujud sikap kepedulian. Sikap yang membuka hati dan mengulurkan tangan kepada siapa saja yang membutuhkan pertolongan,” tandas Anos, mengenang petuah orang tuanya.

Sosok Bung Anos sendiri, untuk masyarakat Tanimbar, bahkan Maluku secara umum, sudah sangat dikenal. Bukan karena label sebagai anggota dewan yang terhormat, tetapi sosok dirinya yang kerap hadir ditengah-tengah masyarakat yang sedang kesusahan. Sebut saja, ketika pandemi Covid-19 yang melanda tahun 2020 lalu. Dimana pemerintah mengeluarkan aturan bagi warganya yang ingin berpergian ke luar daerah, harus melakukan tes PCR dengan biaya cukup mahal Rp250 ribu kala itu, namun Bung Anos senantiasa membantu basudaranya, baik dari KKT maupun MBD, yang berada di Kota Ambon, dan yang akan kembali ke daerahnya, untuk biaya PCR gratis.

Dari sekian banyak bantuan maupun kepedulian itu, masih hangat di benak kita, saat peristiwa dugaan bunuh diri salah satu mahasiswa asal Tanimbar, yang ditemukan tewas tergantung di Desa Rumah Tiga. Dimana Bung Anos, dengan ciri khasnya, turun langsung mengurus keberangkatan jenazah beserta keluarga yang mengantar dari Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, menuju ke Pelabuhan Yos Sudarso Saumlaki.

“Untuk jenasah, waktu itu saya koordinasi langsung dengan Kepala Kantor Karantina dan dimuat dengan Kapal Leuser. Untuk biaya pemulangan itu, saya tidak tanggung jawab, tetapi saya minta untuk dapatkan keringanan,” tuturnya.

Ditambahkan pula, selain Kontingen PESPARANI asal dua kabupaten tersebut, dirinya juga turut membantu untuk peserta dari Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) ke Kota Tual, dengan menggunakan Kapal Sabuk Nusantara 106.

“Saya selalu ingat kalimat bijak ini. Hendaknya orang memberi walaupun hanya sedikit kepada yang membutuhkan. Untuk itu, semangat yang harus dibangun adalah tekad untuk menolong orang lain. Jika kita memang dapat menolong orang lain, kita perlu untuk segera melakukannya. Namun jika ternyata kita belum mampu, maka setidaknya kita dapat menahan diri untuk tidak merugikan orang lain. Karena itulah budaya tolong menolong. Dengan memberi, akan membuat hidup menjadi lebih bermakna,” tandasnya diakhir wawancara. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.