Daerah Maluku 

Imigrasi Ambon Layani Eazy Paspor di Universitas Pattimura Ambon

Ambon, indonesiatimur.co – Masyarakat Kota Ambon semakin mengetahui program Eazy Paspor yang disosialisasi Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Ambon. Mereka yang ingin membuat paspor secara kolektif, kemudian menyurati Kanim Kelas I TPI Ambon untuk dilayani ditempat mereka. Hal ini sesuai dengan program Eazy Paspor, yaitu layanan paspor dengan sistem jemput bola, dimana petugas akan mendatangi lokasi pemohon paspor.

Layanan Eazy Paspor ini juga dimanfaatkan mahasiswa Universitas Pattimura Ambon, yang pada Senin (17/04/2023) di Kampus PGSD tim dari Kanim Ambon datang dan melayani pembuatan paspor mahasiswa dan dosen Unpatti, sebanyak 16 orang.

Menurut Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ambon, Abduraab Ely, Kanim Ambon siap melayani masyarakat di pelosok yang jauh dari kantor imigrasi, termasuk juga instansi pemerintah, swasta, yayasan, sekolah. Layanan ini bisa dilakukan di mall dan kantor.

“Kami dari Kanim Ambon siap layani Eazy Paspor di Kampus , perkantoran, mall. Jadi masyarakat tidak perlu ke kantor imigrasi. Tapi minimal 10 orang, maka kami akan layani ditempat mereka, “jelas Kakanim di ruang kerjanya, Senin (17/04/2023).

Sebelumnya pada Sabtu (15/04/2023), Kanim Ambon khusus melayani paspor calon jemaah haji (CJH) Kota Ambon. Hal ini sesuai permintaan Kanwil Agama Kota Ambon.

 

“Dalam satu bulan ini kami memang prioritas melayani paspor CJH. Apalagi selain Kota Ambon, Kanim Ambon juga membawahi Kabupaten Buru, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Seram Bagian Timur.
Jadi sebelum melayani CJH Kota Ambon, kita sudah layani CJH di Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Maluku Tengah,Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten p Seram Bagian Timur,”jelasnya.

Abduraab juga mengakui, saat pembuatan paspor CJH, Kanim Ambon sekaligus mensosialisasikan apa itu imigrasi dan apa saja jasa keimigrasian.

“Kita ke daerah bukan saja tentang paspor atau menghabiskan paspor, tapi kita membungkusnya dengan mensosialisasikan apa yang menjadi dasar keimigrasian, supaya masyarakat yang selama ini tidak mengetahui tentang apa itu imigrasi. Apalagi di daerah-daerah yang tidak melihat televisi, tidak pernah baca koran. Mereka ini bisa langsung mendapatkan gambaran apa itu imigrasi dari petugas kami,”terangnya. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.