Daerah Maluku 

Motor Laut Dihantam Gelombang, Beruntung 6 Pelaut Asal Tanimbar Selamat

Saumlaki, indonesiatimur.co
Enam orang pelaut asal Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), berhasil selamat dari kecelakaan laut yang sempat melanda mereka. Beruntung saja, keenam pelaut ini berhasil ditolong salah satu Kapal Nelayan lainnya dan langsung dievakuasi menuju Desa Longgar, Kecamatan Aru Tengah Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, Minggu (14/01/2024).

Informasi tentang selamatnya keenam pelaut Tanimbar ini diperoleh indonesiatimur.co melalui Enos Feninlambir, yang merupakan pemilik Motor Laut 96 4GT berkapasitas mesin Jiandong 300 yang digunakan keenam pelaut dimaksud yang berprofesi sebagai pencari Sirip Ikan Hiu dan Teripang.

Dijelaskan Enos, keenam pelaut tersebut yang terdiri dari Efert Lambiombir (39) selaku Juragan Motor Laut, bersama lima ABK yakni, Noce Batsira (32), Piter Basmasola (25), Herman Sugianto (58), Jeki Layan (23), dan Kundrat Samangun (35), mulai bertolak dari Kota Saumlaki sejak 4 Januari lalu menuju perbatasan Australia untuk mencari Sirip Ikan Hiu dan Teripang.

Pencarian Sirip Hiu dan Teripang tersebut kemudian dilakukan pada 6 Januari sampai tiga hari berselang dan upaya tersebut berhasil dengan mendapatkan hasil yang banyak, sehingga keenamnya hendak bertolak kembali ke Kota Saumlaki, namun di tengah perjalanan, Motor Laut 4GT yang ditumpangi keenamnya dihantam ganasnya gelombang laut hingga Kompas sebagai penunjuk arah juga mengalami kerusakan.

”Saat dalam perjalanan, mereka dihantam badai dan Kompas rusak sehingga mereka kehilangan arah selama tiga hari berselang di lautan. Pada hari Jumat, 12 Januari, Motor Laut yang mereka tumpangi kembali dihantam gelombang dan papan bagian depan terlepas sehingga air masuk dalam Motor,” terang Enos.

Dirinya melanjutkan, pasca rusaknya papan bagian depan sehingga air laut merembes masuk, keenam pelaut ini tetap berusaha bertahan hingga keesokan harinya nampak terlihat seberkas cahaya lampu dari kejauhan sehingga mereka kemudian menuju sumber cahaya dimaksud dan mendapati bahwa ternyata ada Kapal Nelayan lainnya di wilayah itu sehingga mereka kemudian mendapatkan pertolongan.

”Saat mendekati cahaya lampu tersebut ternyata ada kapal yang sedang memancing dan mereka langsung ditolong dan meninggalkan Motor yang mereka tumpangi karena sudah tenggelam. Minggu, 14 Januari, pukul 10.00 WIT, keenam ABK tersebut diantar ke Desa Longgar oleh Kapal Cumi tersebut,” pungkas Enos.

Ditambahkan, dalam beroperasi, Motor Laut 4GT miliknya juga dilengkapi peralatan navigasi lengkap dengan peralatan keselamatan lainnya yang menunjang operasi di lautan, namun lantaran ganasnya gelombang laut, peralatan navigasi berupa kompas sebagai penentu arah mengalami kerusakan, ditambah lagi Handphone milik ABK yang didalamnya terdapat aplikasi Kompas juga mengalami kerusakan sehingga sama sekali membuat mereka kehilangan arah. Ada juga peralatan Fishfender GPS untuk mengukur kedalaman laut dan arah perjalanan yang alami kerusakan.

”Dengan kejadian ini, saya alami kerugian berkisar Rp50 jutaan lebih, namun saya tetap bersyukur, nasib keenam Nelayan berhasil selamat dan kondisi mereka sehat,” imbuhnya.

Untuk sementara, keenam Nelayan dimaksud dalam kondisi sehat dan sementara tinggal di rumah salah satu warga asal Tanimbar, Amos Bembuain di desa tersebut. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.