Maluku 

Jelang Hari Ikan Nasional 2021, MSC Tingkatkan Apresiasi Kepada Nelayan Pulau Buru

Ambon, indonesiatimur.co – Sebagai salah satu bentuk dukungan publikasi perikanan Indonesia pada momentum Hari Ikan Nasional, MSC memproduksi sebuah video mengenai keberhasilan nelayan skala kecil Pulau Buru yang telah memenuhi standar keberlanjutan MSC dan sudah diakui secara global.

Perjalanan para nelayan bersama mitra selama lebih dari 5 tahun dalam perbaikan perikanan kini telah membuahkan hasil maksimal bagi alam dan kesejahteraan manusianya. Hal tersebut disampaikan Usmawati Anggita Sakti, Commercial Communication Officer MSC Indonesia melalui siaran persnya (10/11/2021).

Dikatakannya, permintaan makanan hasil laut terus meningkat, tetapi masih terlalu banyak perikanan di dunia yang ditangkap secara berlebihan. “Laporan State of World Fisheries and Aquaculture 2020 dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menggambarkan mengapa penangkapan ikan dan makanan laut sangat penting untuk ketahanan pangan dan mata pencaharian ratusan juta orang. Analisis informasi dan data menunjukkan proporsi yang lebih tinggi dari perikanan sekarang beroperasi pada tingkat yang tidak berkelanjutan daripada sebelumnya,”jelasnya.

Menurutnya, penangkapan ikan sangat penting untuk ketahanan pangan dan mata pencaharian jutaan orang di seluruh dunia. Sekitar 39 juta orang dipekerjakan langsung dalam penangkapan ikan, sebagian besar terjadi di negara berkembang. Lebih banyak lagi pihak yang dipekerjakan dalam rantai pasokan makanan laut. Separuh dari mereka adalah perempuan, yang sering bekerja di posisi bergaji rendah dengan jaminan kerja rendah.
“Perikanan perlu dikelola secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa masyarakat yang bergantung padanya dapat bertahan dan berkembang. Standar MSC memberikan kerangka kerja bagi perikanan untuk bekerja menuju keberlanjutan, dan sertifikasi dapat menawarkan manfaat ekonomi yang signifikan,”ungkapnya.

Program perbaikan perikanan MSC

Marine Stewardship Council (MSC) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) terus mengembangkan Program Perbaikan Perikanan di Indonesia atau Fisheries Improvement Project (FIP). Hal ini diwujudkan melalui sinergi kerjasama antara KKP, Pemerintah Provinsi Maluku, serta mitra pelaksana perbaikan perikanan yang dikhususkan mendukung percepatan penyusunan Harvest Strategy perikanan di kepulauan Indonesia.
“Pada tahun 2019, MSC menandatangani MoU dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk bekerja di 5 wilayah kerja, MoU dengan Dinas Perikanan Provinsi Maluku juga pada akhir 2019.
MSC memberikan pelatihan peningkatan kapasitas bagi anggota asosiasi dan pemangku kepentingan untuk mendorong dan memberikan pemahaman yang tepat mengenai teknis perikanan berkelanjutan, baik perikanan maupun Rantai Pengawasan. Kegiatan juga mencakup dan memfasilitasi rapat koordinasi untuk pertemuan dalam membangun pemahaman di antara para pemangku kepentingan mengenai kemajuan FIP nasional dengan memberikan para pemangku kepentingan kerangka kerja menuju perbaikan,”tandasnya.

Selaras dengan teori perubahan yang menyadari peranan semua pihak dalam upaya perbaikan perikanan termasuk konsumen seafood, MSC mendorong publikasi resep olahan ikan dari berbagai negara, salah satunya melalui buku Resep Blue Cookbook: Kumpulan Resep Kuliner Global MSC. Masakan berbahan produk berkelanjutan yang dipublikasikan tidak hanya menawarkan kelezatan tetapi juga kaya gizi dan sehat, baik bagi manusia dan alamnya.

Perjalanan perbaikan perikanan tuna sirip kuning Buru

Nelayan perikanan Buru telah bergerak menuju keberlanjutan lebih dari delapan tahun terakhir bersama mitranya Yayasan Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI), organisasi nasional yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat nelayan demi mencapai keberlanjutan.
“Perjalanan nelayan bersama mitranya berupaya untuk mendukung nelayan pancing ulur tuna sirip kuning dalam mencapai sertifikasi MSC.
Perjalanan panjang akhirnya membuahkan hasil maksimal ketika nelayan skala kecil yang beroperasi dengan armada kapal berkapasitas satu atau dua orang menggunakan pancing ulur ini berhasil menunjukkan praktik keberlanjutannya terhadap standar global MSC,”ungkapnya.

Perikanan tuna Serikat Nelayan Fair Trade Pulau Buru Utara Maluku pada bulan Mei 2020 menjadi perikanan tuna sirip kuning pancing ulur pertama di dunia dan perikanan kedua di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi perikanan MSC.
“Perikanan di Buru, Provinsi Maluku telah menjalankan program perbaikan perikanan (Fisheries Improvement Project) sejak April 2013 dan tersertifikasi menurut standar perikanan tangkap FairTrade USA sejak Oktober 2014. Perikanan ini terdiri dari 123 nelayan yang teroganisir dalam 9 serikat FairTrade,”jelasnya.

Apresiasi upaya nelayan menuju keberlanjutan

Pada tanggal 28 Oktober hingga 2 November 2021, MSC bersama mitra melakukan kegiatan produksi film pendek perjalanan nelayan Pulau Buru menuju keberlanjutan di Desa Waipure, Kabupaten Buru. Kegiatan dilaksanakan dengan menyoroti keseharian nelayan setempat yang tersertifikasi MSC dan diskusi dengan pemerintah daerah. Kegiatan perikanan diatas kapal, keseharian keluarga nelayan serta kondisi masyarakat pesisir Pulau Buru pun menjadi kisah menarik yang diangkat melalui produksi film dokumenter singkat ini.
“Selain berfokus pada sertifikasi standar perikanan, MSC juga fokus terhadap industri atau pelaku usaha yang tersertifikasi Rantai Pengawasan atau Chain of Custody dengan kunjungan ke PT Harta Samudera,”tuturnya.

Keberhasilan nelayan Pulau Buru dalam mendukung keberlanjutan stok ikan nasional menunjukkan kemampuan nelayan Indonesia dalam memenuhi standar bertaraf global. Hal ini menjadi bukti bahwa kerjasama antara pemerintah, pelaku usaha, organisasi, nelayan lokal serta masyarakat mampu memenuhi standar kredibel yang membutuhkan sinergi multistakeholder untuk mewujudkan dan mempertahankan kualitas nelayan serta produk perikanan Indonesia.

“Apresiasi tinggi patut diberikan bagi mereka yang telah menjadi salah satu sumber penyedia protein hewani dan bekerja keras memenuhi standar keberlanjutan,”tegasnya.

Diharapkan, peluncuran video nelayan Pulau Buru yang bertepatan dengan Hari Ikan Nasional 2021 akan menginspirasi perikanan dan nelayan wilayah lainnya secara nasional maupun global untuk mewujudkan upaya bersama dalam Program Perbaikan Perikanan menuju keberlanjutan sumber daya laut.

” Hal ini juga sebagai kesempatan untuk meningkatkan perhatian dan publikasi secara luas sehingga kesadaran masyarakat maupun pemangku kepentingan terhadap upaya nelayan Pulau Buru dapat diberitakan lebih mendalam. Selain itu publikasi juga berpotensi mendorong kesadaran konsumen seafood dalam mencapai perikanan berkelanjutan,”tutupnya. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.