Pemda Kepulauan Tanimbar Fokus Anggarkan Dana Pengoperasian RSUD Ukurlaran di APBD 2025
Saumlaki, indonesiatimur.co –
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di tahun 2025, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (Pemda KKT) mengusulkan anggaran terbesar yang berfokus pada persiapan pengoperasian gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. P. P. Magretti yang berada di Ukurlaran.
Fokus Pemda KKT untuk menganggarkan agar gedung RSUD di Ukurlaran segera digunakan masyarakat di sana lantaran kondisi gedung RSUD lama yang masih saja digunakan, kini dalam kondisi sangat memprihatinkan akibat termakan usia.
Hal itu diungkapkan Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar, Hj. Alwiyah Fadlun Alaydrus, S.H., M.H., usai pelaksanaan kegiatan kerja bakti di areal RSUD Magretti – Ukurlaran, Jumat (07/02/2025), yang melibatkan seluruh ASN di lingkup Pemda.
“Kondisi bangunan RSUD Magretti yang masih digunakan itu kan sudah tidak layak dan rusak berat, sedangkan kita punya Rumah Sakit yang siap pakai tapi dalam beberapa tahun ini dibiarkan terbengkalai. Jadi sudah terakomodir di APBD 2025 tetapi itu semua bertahap. Kalau kita tidak memulai sekarang, kapan lagi sedangkan RS yang lama sudah sangat tidak layak,“ ungkap Alaydrus.
RSUD TERBAIK DI MALUKU
Di kesempatan itu Pj. Bupati Kepulauan Tanimbar ini katakan bahwa ternyata, bangunan RSUD Magretti yang baru di wilayah Ukurlaran tersebut merupakan gedung RS yang masuk nominasi terbaik dari kabupaten lainnya di Provinsi Maluku.
“Saya pikir kita kan punya gedung Rumah Sakit baru yang bukan saja layak, tetapi lebih dari itu. Bangunan baru ini bahkan termasuk salah satu yang terbaik di Maluku jika dibandingkan dengan Rumah Sakit di kabupaten lainnya. Kalau kita tidak memulai sekarang, kapan masyarakat kita bisa menikmati faskes yang lebih memadai dibandingkan faskes yang ada saat ini,“ ujarnya.
PERTIMBANGAN UP3
Beruntung kali ini perhatian Pemda KKT berfokus pada penganggaran dengan memprioritaskan pelayanan dasar di bidang kesehatan bagi masyarakat di daerah itu. Perhatian tersebut tetap dilakukan dengan tidak mengenyampingkan keharusan Pemda untuk menyelesaikan Utang Pihak Ketiga (UP3) yang kian menumpuk dan menjadi momok di seantero bumi Duan Lolat itu.
Terkait UP3 dimaksud kata Alaydrus, dirinya sebagai Penjabat Bupati telah mengkomunikasikan langsung dengan para pemilik utang, dimana dari hasil koordinasi tersebut menjadi lampu hijau bagi pihak Pemda untuk menyelesaikan UP3 secara cicil dengan tetap menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah.
“Para pemilik utang tidak berkeberatan untuk adanya itikad baik pemda menyicil utang tersebut. Tentunya menyesuaikan dengan kondisi kemampuan keuangan daerah,“ pungkasnya.
SEBAGIAN ALKES RUSAK DAN DICURI
Ternyata, pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) yang peruntukkannya akan digunakan di gedung RSUD yang baru, banyak mengalami kerusakan dan bahkan digondol maling lantaran tidak diawasi secara baik.
Rerumputan yang kian menjulang tinggi disertai lokasi RSUD baru yang berjauhan dengan pusat kota, menjadi penyebab dan lampu hijau bagi maling untuk beraksi. Meski demikian menurut Alaydrus, kerusakan pada bangunan baru tersebut tidak cukup berarti dan hanya perlu sedikit pembenahan.
“Untuk saat ini kita anggarkan untuk persiapan karena kita lihat dalam beberapa tahun belakangan, Rumah Sakit ini kalau tidak difungsikan, maka banyak alkes kita yang sudah dicuri. Tapi kalau bangunannya tidak begitu rusak,“ ucap Alaydrus.
Terkait hal tersebut, dirinya telah berkoordinasi dengan Direktur RSUD Magretti agar menghubungi pihak kontraktor yang pernah memasang berbagai alkes dimaksud yang bertujuan agar disesuaikan dengan penganggaran yang diusulkan.
“Itu dilakukan sehingga bisa dinilai apa saja yang masih kita butuhkan dan benahi, karena saat ini kami sudah menyiapkan penganggaran yang cukup terkait dengan persiapan catatan kebutuhan-kebutuhan dari Direktur bahwa untuk beroperasi, itu kebutuhannya apa-apa saja,“ imbuhnya. (it-03)