“Suasana damai ini perlu terus dijaga agar jalinan persaudaraan dan kekeluargaan yang sudah terbangun selama ini tetap terpelihara, meski pilihan politik kita berbeda,” katanya di Kupang, Selasa.
Frans Lebu Raya juga merupakan salah satu kandidat untuk maju dalam Pilgub NTT putaran kedua. Ia berpasangan dengan Benni Alexander Letelnony.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTT periode 2013-2018 ini diusung PDI Perjuangan dan koalisi beberapa partai politik. Pasangan “Frenly” akan bertarung dengan pasangan Esthon L Foenay-Paul Tallo yang diusung Partai Gerindra dan beberapa partai politik lainnya.
Esthon Foenay saat ini masih menjabat sebagai Wakil Gubernur NTT periode 2008-2013. Gubernur Lebu Raya mengatakan pilkada hanya berlangsung lima tahun sekali, sementara hubungan persaudaraan berlangsung untuk selama-lamanya. “Hari ini, kita boleh berbeda pilihan politik, tetapi tali persaudaraan dan kekeluargaan itu tidak boleh putus hanya karena perbedaan politik yang sifatnya sesaat,” katanya menegaskan.
Ketika ditanya soal kekuatan politiknya dalam menghadapi Pilgub NTT putaran kedua, Lebu Raya menyatakan optimistis akan menang dalam pertarungan tersebut. “Dukungan masyarakat terhadap Frenly (pasangan Frans Lebu Raya-Benni Litelnony menyebar merata di 21 kabupaten/kota di NTT, sehingga saya cukup optimistis keluar sebagai pemenang dalam pilgub NTT ronde kedua nanti,” ujarnya. (AWH)
