Daerah Maluku 

KPU KKT Gelar Deklarasi Pemilu Damai 2024 di Depan Tugu Soekarno

Saumlaki, indonesiatimur.co
Deklarasi Pemilihan Umum (Pemilu) Damai serta kegiatan Doa bersama, digelar Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KPU KKT) bersama Pemerintah Daerah (Pemda) KKT, Selasa (12/09/2023).

Deklarasi dan Doa Bersama tersebut berlangsung di depan Tugu Ir. Soekarno, areal Taman Kota Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan, KKT, Provinsi Maluku, dan dihadiri Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar, seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat, Ketua beserta Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Pimpinan beserta Anggota DPRD KKT, para Tokoh Agama, dan 18 Ketua beserta Anggota Partai Politik (Parpol) di daerah itu.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris KPU KKT, P. Leliak, membacakan isi deklarasi di hadapan hadirin yang hadir. Terdapat 7 poin penting dalam isi Deklarasi yang diucapkan secara bersama ini yakni, pertama, melaksanakan Pemilu Serentak Tahun 2024 secara Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil. Kedua, mewujudkan Pemilu Serentak sebagai sarana integrasi bangsa. Ketiga, tidak akan melakukan tindakan Money Politik, mengeksploitasi isu politisasi sara, menyebarluaskan ujaran kebencian, dan menyebarkan berita hoax.

Poin keempat, melaksanakan Pemilu Serentak yang berintegritas terhadap proses dan hasil. Kelima, siap kalah dan siap menang serta siap menerima hasil Pemilu secara demokratis. Keenam, menaati semua ketentuan Peraturan Perundang-Undangan, memegang teguh Moral dan Etika Politik yang bersumber dari nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Terakhir, mewujudkan Pemilu Serentak tahun 2024 untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Demikian Deklarasi ini dibuat dan ditandatangani oleh masing-masing Penyelenggara Pemilu, Forkopimda, Tokoh Agama, dan Peserta Pemilu,” ucap Sekretaris KPU KKT ini di akhir pembacaan Deklarasi.

Pada kesempatan tersebut, Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar Drs. Ruben Benharvioto Moriolkossu, MM., turut memberikan sambutannya. Dikatakan, Pemilu yang direncanakan akan diselenggarakan secara serentak pada 14 Februari 2024 mendatang merupakan Amanat Konstitusi dalam rangka mewujudkan hak politik rakyat sehingga perlu dikawal bersama secara baik untuk mewujudkan Pemilu yang berkualitas, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dengan menciptakan situasi yang aman dan kondusif menjelang saat dan sesudah pemilu.

“Karena kewajiban menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban menjelang, saat pelaksanaan, dan sesudah Pemilu, adalah menjadi tugas kita bersama selaku komponen bangsa. Mudah-mudahan kesejukan udara yang dirasakan saat ini menjadi suatu pertanda baik bagi kita semua untuk mewujudkan Pemilu yang berkualitas. Artinya bahwa pemilu yang dilaksanakan secara serempak secara jujur, adil, dan berdampak baik,” ungkap Penjabat Bupati dalam sambutannya.

Dirinya jelaskan, dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa keamanan dan ketertiban umum merupakan urusan wajib yang harus diwujudkan secara bersama. Mendasari ketentuan tersebut, maka untuk menjaga situasi yang aman dan kondusif menjelang, saat dilangsungkannya Pemilu hingga selesainya, maka Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berkewajiban menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban melalui sinergitas bersama dengan berbagai komponen lainnya.

Ruben melanjutkan, menghadapi kondisi menjelang proses dan tahapan Pemilu saat ini, terdapat beberapa potensi ancaman faktual yang dapat mengganggu stabilitas keamanan. Potensi ancaman faktual tersebut terdiri dari; pertama adalah potensi eksploitasi isu politisasi sara melalui media sosial. Potensi ancaman yang kedua adalah penyebarluasan ujaran kebencian dan berita hoax. Potensi ketiga adalah perselisihan batas-batas desa atau petuanan.

“Tiga potensi yang disebutkan awal ini dinilai sangat rawan dapat memicu terjadinya pertentangan dan perselisihan di kalangan masyarakat. Terbatasnya fasilitas internet pada beberapa wilayah tertentu dan kondisi geografis wilayah kepulauan sehingga kondisi ini perlu kita antisipasi sehingga penyelenggaraan pemilu dapat terwujud sebaik-baiknya,” papar Ruben.

Menurut biroktrat nomor satu Bumi Duan Lolat ini, kondisi-kondisi tersebut juga berimplikasi menimbulkan terjadinya intimidasi, teror, sabotase, pendistribusian logistik pemilu, dan tindakan lainnya yang akan sangat mempengaruhi stabilitas keamanan dan ketertiban di daerah.

Disebutkan, sesuai data indeks kerawanan Pemilu yang dirilis oleh Bawaslu Republik Indonesia pada tahun 2023, kerawanan Pemilu di Maluku termasuk klasifikasi sedang, yaitu indeks dari Dimensi Kerawanan mencapai 53,69 persen. Kerawanan dari Dimensi Sosial Politik mencapai 60,29 persen. Untuk Dimensi Penyelenggara berada pada angka 72,45 persen, dan Dimensi Kontestasi sebesar 39,52 persen.

“Untuk KKT sendiri pada pemilu tahun 2019, indeks kerawanan pemilu termasuk kategori tinggi, yaitu mencapai 68,75 persen. Dengan demikian, untuk Dimensi Penyelenggara Pemilu terjadi di Kecamatan Tanimbar Selatan, Wertamrian, dan Kecamatan Selaru. Kerawanan dari Dimensi Kontestasi pada 10 kecamatan, sedangkan untuk Dimensi Partisipasi, terjadi pada Kecamatan Tanimbar Selatan, Kormomolin, dan Kecamatan Nirunmas,” sebut Ruben.

Berdasarkan data-data yang ada tersebut, maka kegiatan Deklarasi Pemilu Damai tahun 2024 dan Doa Bersama yang dilaksanakan saat ini oleh KPU KKT dengan melibatkan berbagai pihak, merupakan suatu upaya sebagai bentuk dari Mitigasi dan Pencegahan Dini dalam rangka menciptakan stabilitas keamanan dan ketertiban di Tanimbar menjelang, saat, dan sesudah Pemilu 2024 mendatang.

Dirinya berharap dengan adanya kegiatan Deklarasi Pemilu Damai ini dapat menyatukan tekad dan niat bersama, guna menguatkan kembali stabilitas keamanan agar Pemilu tahun 2024 dapat berjalan dengan aman, lancar, damai, dan bermartabat.

“Deklarasi ini bukan sekedar seremoni belaka. Saya imbau kepada kita semua yang telah berkomitmen dan membubuhi tanda tangan pada Akta Deklarasi tadi. Mari kita bersama-sama mengimplementasikan Deklarasi Damai ini sehingga Pemilu dapat berjalan baik, aman, lancar, dan damai. Kita harus berkomitmen karena melalui Pemilu inilah yang akan melahirkan Indonesia kedepan yang lebih maju dan sejahtera,” tutup Ruben mengakhiri sambutannya. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.