Daerah Sulawesi Utara 

Realisasi Dana 200 M tak Jelas, Direktur RSUP Kandou Diminta Mundur

[foto: manadoexpos.blogspot.com]
[foto: manadoexpos.blogspot.com]
Dana pinjaman dari Korea sebesar Rp 200 miliar untuk RSUP Kandou Malalayang, Manado Sulawesi Utara membawa masalah tersendiri. dr Jolly Rumopa, direktur rumah sakit tersebut dianggap tidak bias mengelola pinjaman sebesar itu dan ia diminta untuk mundur dari jabatannya.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Pelopor Angkatan Muda Indonesia (PAMI) Noldy Pratasis. Ia meminta dr Jolly segera mundur karena tidak becus mengelola anggaran sebesar itu, seperti yang dilansir di manadotoday.com.

Berdasarkan peruntukkannya, peminjaman itu seharusnya digunakan untuk membeli dan menambah alat kesehatan (Alkes) di RSUP Kandou. Hal itu sangat berguna untuk masyarakat terutama yang tinggal di Sulut. “Direktur RSUP Kandou, dr Jolly Rumopa, harus mundur dari jabatan, kalau dana pinjaman luar negeri tak bisa dikelola dengan baik bisa saja dikembalikan ke Korea, “ tuntutnya.

Lebih lanjut ia juga mengungkapkan bahwa hingga kini alat kesehatan baru tidak pernah terealisasi padahal gedung IGD (instalasi gawat darurat) sudah difungsikan. “Untuk pengadaan Alkes di IGD, proses tendernya telah berlangsung sejak 2010” tambahnya.

PAMI curiga lelang pengadaan itu hanya akal-akalan supaya dana berbentuk onshore loan itu bisa terkucur. Hasilnya, sampai saat ini di IGD masih menggunakan perlengkapan lama. “Alat kesehatan baru sebenarnya sangat dinantikan oleh masyarakat, sayangnya ini jadi surga telinga,” pungkasnya. [As]

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.