Ekonomi & Bisnis Gorontalo 

Gubernur Gorontalo Resmikan Budidaya Ikan Kerapu

[ilustrasi: int]
[ilustrasi: int]
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Boalemo, Minggu (3/11). Pada kunjungan tersebut, Gubernur melakukan penebaran benih ikan kerapu di perairan teluk Lamu untuk yang pertama kalinya.

Gubernur juga sempat melihat langsung pengembangan budidaya kerapu di daerah tersebut beberapa waktu lalu. Selain itu ia juga berhasil mengajak salah seorang investor untuk mengembangkan budidaya kerapu tersebut di Provinsi Gorontalo.

“Alhamdulillah hari ini pengembangan budidaya ikan kerapu bisa kita realisasikan berkat kerjasama dengan pak Karolus selaku investor ikan kerapu serta melibatkan BUMD Gorontalo Fitrah Mandiri,” ujar Rusli seperti dikutip gorontalopost.com pada senin, (04/11).

Pengembangan budidaya ikan kerapu ini menggunakan pola plasma atau pola kemitraan antara investor dengan masyarakat nelayan. Nelayan, nantinya akan dilibatkan langsung sebagai pelaksana di lapangan, sedangkan biaya operasional sepenuhnya akan ditanggung oleh investor.

“Intinya, pola ini menguntungkan kedua belah pihak,” tambah Rusli.

Lebih lanjut, Gubernur Rusli Habibie meminta kepada nelayan yang terlibat dalam budidaya kerapu ini untuk bekerja dengan serius, rajin, dan jujur.

“Sikap inilah yang harus dijaga oleh nelayan, sehingga akan terbangun kepercayaan dan kerjasama yang baik antara investor dengan nelayan,” lanjutnya.

Gubernur Rusli Habibie juga menjelaskan, waktu untuk budidaya kerapu sejak penetasan benih hingga panen antara 9 hingga 10 bulan. Pihak investor setiap bulannya akan memberi upah kepada nelayan yang akan dihitung berdasarkan perkembangan ikan setiap bulannya.

“Pada saat awal penebaran benih sudah dihitung besarnya ikan kerapu. Sebulan kemudian, akan dihitung kembali ada pertambahan besar berapa sentimeter. Pertambahan itulah yang dinilai dan akan dibayarkan oleh investor setiap bulan ke nelayan,” tutur gubernur.

Sementara itu, Kadis Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, Sutrisno mengungkapkan, total bantuan yang diserahkan pada tahap awal pengembangan ikan kerapu ini mencapai Rp 1,068 Milyar. Adapun rinciannya yakni berupa keramba apung sebanyak 6 unit, pakan, bibit ikan kerapu sebanyak 6 ribu ekor, serta biaya pengelolaan. [as]

 

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.