Daerah Hot Nusa Tenggara Timur 

44,63 Persen dari 80.000 Guru di NTT, Masih Berijazah SMA

[foto: int]Kupang – Hingga saat ini, kualitas pendidikan di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tergolong rendah. Selain infrastuktur sekolah yang kurang mendukung dan memadai, kesadaran masyarakat untuk sekolah juga sangat rendah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Sinun Petrus Manuk membenarkan hal itu. Untuk itu, kedepan, pihaknya akan terus merumuskan berbagai kebijakan agar bisa berdampak terhadap peningkatan mutu pendidikan daerah itu.

“Kita harus kuat merumuskan berbagai kebijakan yang berpihak pada peningkatan mutu pendidikan di NTT,” kata Manuk, seperti dilansir metrosulteng.com, Jumat 2 Mei 2014.

Ada beberapa faktor yang harus dibenahi dari mulai guru, siswa maupun persoalan lain yang berkaitan dengan rendahnya mutu pendidikan tersebut.

Yang menjadi kendala utama kemerosotan kualitas pendidikan di NTT, diakui Manuk adalah tenaga pendidik. Menurutnya, 44,63 persen dari 80.000 guru yang ada di NTT adalah masih berijazah SMA.

“Karenanya, transformasi pendidikan di NTT belum bisa dikatakan berkembang,” terang Manuk.

Melihat realita itu, langkah yang di ambil adalah mendorong para guru yang masih berijasah SMA untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Saat ini, kata Manuk sudah 20-an ribu guru yang telah selesaikan pendidikan mereka di Universitas dan kembali ke sekolah untuk menerapkan ilmu yang mereka dapat.

“Kita dorong mereka untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Terbuka,” ucap Manuk.

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.