Ekonomi & Bisnis Nusa Tenggara Timur 

Susi Air Tambah Rute Penerbangan Perintis di NTT

 

Susi Air [photo: Andika Primasiwi]
Susi Air [photo: Andika Primasiwi]
Maskapai penerbangan perintis Susi Air berencana menambah rute penerbangan baru di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2014 ini.  Rute baru tersebut antara lain Kupang-Rote, Kupang-Kiser, Atambua-Alor, Rote-Sabu, Sabu-Waingapu dan Sabu-Ende.

Penambahan beberapa rute juga akan dilakukan tahun 2015 yaitu rute Kupang-Kiser, Sabu- Waingapu, Sabu-Ende, Waingapu-Labuan Bajo, Labuan Bajo- Ruteng, Labuan Bajo-Bima, Waingapu-Ende dan Waingapu-So’a. Rencana penambahan rute ini disampaikan oleh Kepala Bidang Perhubungan Udara, Donatus Dita Mete, S.H, M.Hum kepada Pos Kupang, di ruang kerjanya, Senin (25/8/2014).

Donatus mengungkapkan tujuan penambahan rute penerbangan baru agar wisatawan yang akan melihat keindahan alam atau budaya di Waingapu bisa melanjutkan perjalanannya langsung untuk mengunjungi So’a. Menurutnya, pihak Perhubungan akan terus mencari rute-rute agar wisatawan bisa langsung mengunjungi wisata alam dan budaya di kabupaten-kabupaten tersebut. Penerbangan komersil pun diharapkan juga dapat mengikuti menambah rute baru pada kabupaten-kabupaten tersebut di masa mendatang.

“Penambahan rute untuk Labuan Bajo-Ruteng, karena kami melihat di Ruteng banyak sekali pendatang dari Bima, sehingga mempermudah transportasi udara dari Ruteng menuju Bima. Untuk Kupang-Kiser, karena banyaknya orang Kiser di Kupang, baik yang melakukan penerbangan melalui laut ataupun udara,” tuturnya.

Donatus juga menyampaikan hasil partisipasinya mewakili Kepala Dinas Perhubungan NTT dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) II Angkutan Udara Perintis seluruh Indonesia di Balikpapan, Kalimantan Timur bulan Agustus lalu. Rakornis tersebut dihadiri juga oleh 22 KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) dari seluruh Indonesia. Disampaikan bahwa Kementerian Perhubungan juga menangani penerbangan perintis untuk menjangkau daerah-daerah terisolir atau pulau-pulau yang belum dijangkau maskapai penerbangan.

Penerbangan  perintis diatur untuk lebih banyak menggunakan pesawat yang berukuran kecil. Tarifnya ditentukan oleh Kementerian Perhubungan, misalnya Sabu-Waingapu itu harga tiket Rp 189.000 ribu, jadi yang dibayar oleh penumpang Rp 189.000, nanti ada subsidi dari Kementrian sebesar Rp 189.000, bila komersil maka harganya Rp 300.000-an, penumpang hanya membayar 50 persen saja.

“Tahun-tahun sebelumnya penumpang penerbangan perintis sedikit kurang karena penerbangan yang dilayani Merpati, seperti ke Maluku dan NTT mengalami masalah teknis, sehingga jadwalnya tidak tetap. Jadwal Susi Air sudah tetap, tahun 2014 sudah mencapai 100 persen dengan menyiapkan dua sampai tiga pesawat,” tambahnya.

Menurut Donatus, pada tahun 2015, tiga rute akan ditiadakan, seperti Kupang-Rote, Atambua-Alor, karena rute tersebut akan dilayani oleh Wings Air secara komersil. Sedangkan rute Sabu-Rote ditiadakan karena menurut hasil evaluasi Kementerian Perhubungan penumpang rute tersebut tidak mencapai 30%. [sumber: tribunnews| editor: ps]

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.