Budaya Daerah Maluku Utara 

32 Bahasa Daerah di Malut, Banyak yang Hampir Punah

[foto: int]
[foto: int]
Ternate – Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fakulktas Sastra dan Budaya Unkhair menemukan ada sedikitnya 32 bahasa daerah di Maluku Utara (Malut). Namun dari ke-32 bahasa daerah tersebut, saat ini banyak yang mulai punah.

“Banyak bahasa yang sudah hampir punah, bahkan ada yang sudah punah,” kata Rektor Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara (Malut), Prof DR Husen Alting SH MH, di Ternate, seperti dilansir Antara, 07/10.

Menurut Prof DR Husen, bahasa daerah merupakan nilai kultural dari daerah-daerah, karena itu harus dijadikan aset budaya Indonesia dalam rangka memberdayakan masyarakat.

“Sangat penting untuk memberikan masukan kepada DPD-RI untuk merumuskan UU Bahasa Daerah,” terangnya.

Kelestarian budaya, kata Prof DR Husen, salah satunya adalah bagaimana bahasa daerah itu bisa dimanfaatkan bahasa daerah sebagai berkah kebinnekaan yang ada di Malut khususnya.

“Ciri kebhinnekaan Indonesia ada pada berbagai budaya dan bahasa daerah yang sangat banyak,” jelasnya.

Prof DR Husen juga meminta pemerintah daerah untuk memberikan perhatian khsusus terhadap hal tersebut, karena ini juga merupakan bagian dari kearifan lokal Malut. (aK)

Bagikan artikel ini

Related posts

One Thought to “32 Bahasa Daerah di Malut, Banyak yang Hampir Punah”

  1. Yang juga tidak kurang penting adalahah TULISAN atau HURUF bahasa daerah/suku. Hanya suku bangsa yg pandai dan tinggi kebudayaannya mempuyai HURUF/TULISAN sendiri.Yang tidak MAMP( keuali huruf internasionbal) meminjam tulisan/huruf bangsa lain/asing.

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.