Gubernur Ajak Tingkatkan Kualitas Agar Bisa Bersaing Dengan Provinsi Lain
Ambon, indonesiatimur.co – Memasuki 72 tahun, Provinsi Maluku harus dapat bersaing dengan provinsi lainnya. Setidaknya, harus menunjukan kualitas yang unggul. Oleh karena itu, Gubernur Maluku Said Assagaff mengajak setiap komponen di Maluku untuk meningkatkan kualitas diri di HUT Provinsi Maluku ke 72.
Dalam Sidang Paripurna HUT Provinsi Maluku ke 72 di Baileo Rakyat Karang Panjang, Sabtu (19/8), Gubernur menegaskan perlu meningkatkan kualitas diri, karya dan pengertian untuk negeri tercinta ini bahkan lebih dari itu perlu menghidupkan nilai-nilai nasionalisme ke-Indonesiaan.
“Saya mengajak kita semua untuk meningkatkan kualitas diri, karya dan pengertian untuk negeri tercinta ini. Mari kita hidupkan nilai-nilai nasionalisme ke-Indonesiaan kita, karena rasa nasionalisme ini yang membuat kita tetap bersaudara. Rasa nasionalisme yang membuat Indonesia dan Maluku kini tetap tegak berdiri sampai dengan saat ini,” ungkapnya.
Menurutnya apa artinya nasionalisme kalau saling menjatuhkan? Apa artinya nasionalisme kalau saling memfitnah atau menyebar hoax di media sosial? Apa artinya nasionalisme kalau saling mencaci-maki di media sosial? Apa artinya nasionalisme kalau saling menyakiti?
“Apa artinya nasionalisme kalau kita kenyang orang lain kelaparan? Apa artinya nasionalisme kalau kita lebih suka merusak daripada membangun? Apa artinya nasionalisme kalau kita lebih suka mengeluh dan menuntut daripada memberi solusi? Mari kita mengubah budaya itu,” ajaknya.
Ia pun menegaskan rasa solidaritas dan rasa kebangsaan haruslah ditingkatkan, yang dibingkai dalam semangat siwalima untuk turut serta memajukan Maluku. Gubernur mengatakan, berselang dua hari dari HUT Kemerdekaan RI ke 72, masyarakat Maluku kembali merayakan HUT Provinsi Maluku ke-72. Baginya, ini bukan sebuah kebetulan tetapi sebuah tonggak sejarah, yang lahir dari proses panjang menjadi Indonesia.
“Hal ini, yang menegaskan kepada kita bahwa kemampuan dan ke-Indonesia-an itu tidak bisa dipisahkan, hal ini didasarkan pada fakta historis bahwa lahirnya imajinasi tentang Indonesia sangat dipengaruhi oleh posisi Maluku secara geopolitik dan ekonomi sebagai the Spice Island. Pertama, sebagai pulau rempah-rempah Maluku menjadi incaran dan wilayah kontestasi berbagai bangsa-bangsa didunia hingga terjadi proses kolonialisasi bukan hanya di Maluku tetapi juga di seluruh Nusantara dan sejarah juga mencatat Maluku merupakan satu-satunya wilayah di Indonesia yang dijajah oleh lima negara di dunia dan paling lama,” ungkapnya.
Di usia 72 tahun merupakan usia dimana negeri ini telah mengalami banyak suka dan duka. Terutama dalam membangun Maluku kedepan, mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang sudah diperjuangkan.
Oleh sebab itu, di usia ke 72 ini, ia juga mengajak untuk terus membina persaudaraan sejati dalam semangat, dan eksistensi belajar saling memahami, saling mempercayai, saling menghargai, saling menghormati, saling mencintai, saling membanggakan, saling menopang, dan saling menghidupi.
“Dalam usia yang 72 Tahun Provinsi Maluku, kita akan terus menunjukkan jati diri untuk berdiri sejajar dengan provinsi lainnya di Indonesia. Pemerintah daerah terus melakukan upaya perbaikan pembangunan pada segala bidang secara bertahap, yang hasilnya dapat kita nikmati hari ini,” imbaunya.
Ia pun menyampaikan beberapa capaian kinerja sebagai keberhasilan pembangunan sampai di tahun 2017 di bawah kepemimpinannya bersama dengan Wakil Gubernur Zeth Sahuburua. Pertama, pertumbuhan ekonomi sebagai indikator untuk mengukur kemajuan daerah mengalami peningkatan yakni pada tahun 2015 sebesar 5.44 persen meningkat menjadi 6,4 persen pada Juni 2017.
“Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 5,01%, inflasi sebagai gambaran stabilitas daya beli masyarakat terus mengalami perbaikan yakni dari 6,5% pada tahun 2015 turun menjadi 3.97% pada Maret 2017, tingkat pengangguran pada tahun 2015 sebesar 9,93% turun menjadi 7,7% tingkat pada tahun 2015 mencapai 19.36% turun menjadi 18,45% pada Maret 2017. Indeks Pembangunan Manusia pada tahun 2015 mencapai 67,05 meningkat menjadi 67,60,” ungkapnya. Selain itu, pendapatan per-kapita rakyat Maluku naik dari Rp. 14 juta tahun 2015 menjadi Rp. 16,5 juta di tahun 2016.
Sementara itu, lanjut Gubernur, untuk menjawab tantangan era kompetisi Global antara lain era masyarakat ekonomi ASEAN, serta kesiapan sumber daya manusia yang relevan dengan kebutuhan pengelolaan sumber daya alam abadi di blok masela dan emas di Gunung Botak, potensi wisata, serta perikanan yang dimiliki maka dalam bidang pendidikan dewasa ini pemprov Maluku, sedang menggalakkan beberapa program unggulan antara lain pertama pemberian beasiswa program S1 Teknik Geologi di Universitas Padjajaran Bandung yang tahun ini sudah dua angkatan dari Provinsi Maluku yang dikirim ke sana untuk lanjutkan pendidikan.
“Pada sektor kesehatan yang juga merupakan salah satu sektor vital, kita pun terus berjuang untuk memperbaiki sarana dan prasarana kesehatan serta meningkatkan kualitas pelayanan salah satunya. Di tahun 2018 nanti kita akan membangun rumah sakit induk yang menjadi salah satu rumah sakit terlengkap dan terbesar di Indonesia Timur, anggaran yang diperkirakan sekitar Rp 1 triliun,” ujarnya.
Pemprov Maluku juga akan memberi bantuan beasiswa kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpatti, serta beasiswa untuk dokter dan tenaga kesehatan pada bidang sosial budaya dan keagamaan. Menurut hasil penelitian Kementerian Agama Republik Indonesia, Maluku merupakan salah satu dari tiga provinsi yang punya index kerukunan terbaik di Indonesia sedangkan menurut hasil riset setara Institute, Kota Ambon dan Kota Tual termasuk 10 kota yang punya index toleransi tertinggi di dunia tahun 2017.
“Alhamdulillah tingginya index toleransi dan kerukunan di daerah ini tulus memberi dampak positif yang cukup signifikan terhadap stabilitas politik di daerah ini. Indikatornya dapat dilihat pada sebuah perhelatan Pilkada secara serentak di daerah ini berjalan dengan aman dan tenteram semua ini tentu tidak terlepas dari berkembangnya kualitas berdemokrasi masyarakat Maluku, serta adanya dukungan yang luar biasa dari jajaran TNI/Polri. Selain itu, Maluku dan Maluku Utara juga masuk dalam Nomor 1 dan Nomor dua provinsi paling bahagia di Indonesia,” pungkasnya.
Adapun, menjelang HUT Provinsi Maluku ke 72, Pemerintah Provinsi menggelar berbagai lomba antar instansi. Lomba Bola Kaki dimenangkan oleh Kodam XVI Pattimura, Lomba Gerak Jalan Indah dijuarai RSUD dr. M Haulussy, Lomba Kebersihan Kantor dijuarai oleh Dinas Kesehatan Provinsi Maluku. Lomba Perahu Semang antar instansi dimenangkan Lantamal IX Ambon, kategori antar desa atau masyarakat dimenangkan oleh ABAS dan Arif dari Desa Galala. (JT)