Daerah Maluku Utara Politik 

Dalam Pilakada Malut Putaran ke 2, Hampir 50 Persen Golput

[ilustrasi: int]
[ilustrasi: int]
Pilkada Maluku Utara putaran kedua yang dilakukan beberapa waktu lalu menyedot perhatian sejumlah pihak. Salah satu hal yang menarik adalah dimana dari hasil penghitungan suara ditunjukan bahwa ada sekitar 50% dari jumlah DPT yang ada itu Golput.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Maluku Utara (Malut), Sultan Alwan menyatakan tingginya angka golput tersebut bukan kurangnya sosialiasi, namun minimnya kesadaran masyarakat untuk menentukan pilihan mereka.

“Kami yakin minimnya kesadaran masyarakat di berbagai kabupaten/kota untuk memilih karena dipicu oleh kandidat yang mereka jagokan tak lolos di putaran kedua dan sebagian masyarakat jenuh dengan berbagai aksi provokatif saat pilkada,” ujar Ketua Sultan, Jumat (8/11).

Lebih lanjut Ia mengatakan, sejauh ini, Bawaslu Malut masih menganalisa mengenai tingginya angka golput di hampir semua kabupaten/kota yang mencapai 50 persen. Apabila terdapat pihak tertentu yang mencoba menghalang-halangi masyarakat untuk memilih, maka Bawaslu akan memprosesnya lebih lanjut.

Dirinya juga menyayangkan tingginya angka golput, sebenarnya suara yang disalurkan di TPS sangat berharga untuk menentuka pemimpin di Malut lima tahun mendatang.

“Satu hal yang menjadi perhatian KPU adalah para pendukung empat pasangan cagub/cawagub yang tidak lolos pada putaran kedua, tidak tertutup kemungkinan mereka tak mau lagi menggunakan hak pilihnya pada putaran kedua,” ujarnya seperti dikutip manadotoday.com, jum’at, (08/11).

KPU Malut mengakui kalau partisipasi masyarakat khususnya pada pilkada Malut 1 Juli 2013 sangat rendah dan tidak sesuai dengan harapan KPU. Buktinya partisipasi warga sangat rendah dalam pilkada Malut. [as]

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.