Daerah Sulawesi Tenggara 

Tak Ada Trayek Kendaraan, Siswa Sering Kesiangan

[ilustrasi: int]
[ilustrasi: int]
Siswa yang terlambat datang ke sekolah sudah menjadi pemandangan sehari-hari di SMPN 15 Kendari. Sekolah yang terletak di jalan Boulevard itu hingga kini belum memiliki trayek angkutan yang bisa memudahkan siswa pergi ke sekolah. Terpaksa mereka yang tidak mempunyai kendaraan pribadi harus menempuh 4-5 km agar bisa sampai ke sekolah.

Hal itu juga diungkapkan oleh Kepala SMPN 15 Kendari Burhanuddin S. Pd. Ia menjelaskan masalah transportasi menjadi kendala yang serius bagi siswa di sekolahnya.

“Harusnya pemerintah mengatur trayek lintasan angkot di jalan ini agar siswa lebih mudah ke sekolah. Apalagi, jalan Boulevard ini juga menjadi akses untuk SMKN 6 Kendari dan SMAN 10 nantinya,” ungkapnya seperti dikutip kendarinews.com, jum’at (08/11).

Ketiadaan trayek kata dia, para siswa juga terancam karena biasanya mereka mencari tumpangan pada kendaraan yang melintas seperti truk.

“Agar tidak terlambat ke sekolah kadang siswa kami ada yang bonceng tiga dengan menggunakan ojek. Saat pulang kadang saya sendiri ikut membonceng satu atau dua orang siswa yang sementara berjalan kaki,” keluhnya.

Di sekolah binaannya itu, kata Burhanudin, mayoritas siswa berasal dari keluarga yang memiliki ekonomi menengah kebawah  sehingga lebih banyak siswa yang harus berjalan kaki ke sekolah ketimbang yang berkendara.

“Kami rasa tidak ada alasan lagi bagi pemerintah untuk tidak membuka trayek di jalur ini sebab sangat dibutuhkan,” harapnya. [as]

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.