Pakaian Dari Kulit Kayu Asli Maluku, Kini Sulit Ditemui
Maluku mempunyai kesenian tradisional yaitu pakaian dengan bahan dasar kulit kayu. Salah satunya yaitu Cidaku yang merupakan pakaian pria zaman dahulu. Selain itu, Lawane juga merupakan pakaian wanita zaman dahulu yang berasal dari Pulau Seram.
Kepala Museum Siwalima Ambon, Jean Esther Saiya, keberadaan kain tradisional tersebut saat ini sangat jarang ditemui. Kebanyakan yang membuatnya adalah nenek-nenek dan generasi muda tidak lagi melestarikan pakaian tradisional itu.
“Kain ini dikoleksi dan disimpan Museum Siwalima Ambon. Selain kain tersebut ada juga penumbuk kain tradisional,” tutur Saiya.
Kain tradisional ini, lanjut Saiya, pernah ditampilkan Museum Siwalima Ambon saat Pameran Kain Kulit Kayu yang digelar pada September lalu. Sebanyak 14 Museum di Indonesia ikut dalam pameran tersebut.
“Pameran ini pertama diikuti oleh Museum Siwalima Ambon. Tapi ini kesempatan yang sangat penting diikuti untuk menambah wawasan sekaligus melestarikan kain tradisional dari kulit kayu,” tambahnya.
Kain tenun ini, menurut Saiya selalu menjadi primadona wisatawan mancanegara bila mereka ke Malra, MTB atau MBD. Kain tenun ini awalnya dipergunakan hanya untuk acara-acara tradisional dan acara ritual, seperti untuk perkawinan dan acara penguburan kerabat yang meninggal. Untuk setiap acara adat berbeda motif tergantung dari acara adat yang dilangsungkan.
“Kini, kain tenun ini sudah menjadi trend model. Banyak digunakan menteri dan tokoh-tokoh penting lainnya bahkan kalangan selebriti,” pungkasnya. (as)