Ternyata, 1000 Warga Sulsel Jadi Korban Kerusuhan di Tolikara

[foto: int]
[ilustrasi kebakaran: int]
Makassar — Selama ini, ternyata ada kurang lebih 1.000 orang warga Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berada di di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua. Bahkan, mereka menjadi korban kerusuhan yang terjadi pada Jumat, 17 Juli.

Pasca pembakaran musala dan 70 rumah toko (ruko) oleh kelompok massa saat salat Id, mereka yang didominasi asal Luwu terpaksa mengungsi di Wamena.

”Warga Muslim yang berada di daerah ini memilih mengungsi ke Wamena,” kata Andi Sanalebbi salah seorang warga kepada FajarOnline, 19/07.

Menurutnya, sebagian besar orang Luwu mengungsi menggunakan mobil dan sepada motor yang tersisa dari pembakaran dan semala perjalanan menuju Wamena, warga tidak membawa harta benda.

“Pasalnya sudah ikut terbakar bersama ruko,” terangnya.

Saat Lebaran, lanjut Andi Sanalebbi, memang ada surat yang dilayangkan agar warga muslim tidak melaksanakan salat Id. Alasannya, bersamaan acara GIDI (Gereja Injili Di Indonesia) yang menghadirkan lima negara.

“Saat salat Id, tiba-tiba ada serangan batu dan panah. Kalau tidak ada petugas kami tidak mungkin selamat,” tuturnya.

Kini, kata dia, sudah ada kesepakatan antara Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) dengan tokoh agama se-Tolikara. Isi kesepakatan itu yang paling utama adalah GIDI dan tokoh agama saling menjaga kerukunan dan Pemkab akan membangun kembali kios dan masjid yang sempat dibakar. (aS)

Bagikan artikel ini

Related posts

One Thought to “Ternyata, 1000 Warga Sulsel Jadi Korban Kerusuhan di Tolikara”

  1. Belum pernah ke Tolikara..

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.