Gadis Umasugi : Ayah Adalah Mentor Politik Saya
Ada yang menarik saat pelantikan 43 anggota DPRD Provinsi Maluku periode 2019-2024 pada Senin (16/09/2019). Tampak seorang wanita cantik bertubuh mungil berdiri dideretan terdepan.
Wanita cantik tersebut adalah Gadis Siti Nadia Umasugi.
Gadis adalah nama panggilan wanita kelahiran Dusun Ketapang, Desa Lokki, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) 18 Juli 1995.
Ketika diajak berbicara tentang keinginannya untuk terjun ke dunia politik, Gadis yang masih tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiah Malang, akan tampak dewasa layaknya politikus yang telah lama malang melintang di dunia politik, padahal dirinya baru pertama kali dilantik menjadi anggota DPRD.
“Ayah adalah mentor politik saya,”ungkap Gadis saat ditanya siapa tokoh politik yang dikaguminya.
Pengakuan ini merupakan bukti nyata didikan sang ayah, Ramli Umasugi, yang juga Bupati Buru. Terpancar rasa bangga saat mengatakannya. Sebagai anak tertua, Gadis selalu mendapat wejangan dari ayahnya dan ibunya, Sukmawati Farnatubun, untuk menjadi orang yang berguna bagi orang lain.
Gadis mengakui, wejangan itulah yang membuatnya terpanggil untuk terjun ke dunia politik. “Saya ingin mengisi hidup saya untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi orang banyak melalui dunia politik. Oleh karena itu saya memberanikan diri untuk maju sebagai calon legislatif Provinsi Maluku. Apalagi Kabupaten Buru dan Buru Selatan memerlukan sambungan tangan ke Pemerintahan Provinsi dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang belum terselesaikan oleh para anggota dewan sebelumnya,”tandasnya.
Olek karena itu, Gadis akan terus memperjuangkan aspirasi masyarakat Maluku, khususnya masyarakat Buru dan Buru Selatan, termasuk mewujudkan janji-janji politiknya saat kampanye. “Saat kampanye, saya menjanjikan akan memperjuangkan hak-hak rakyat, lewat program-program kerja, antara lain pengentasan kemiskinan sekaligus meningkatkan sumber daya manusia, serta masalah yang dialami perempuan terkait pernikahan diusia dini,”jelasnya.
Tekad untuk memberi perhatian bagi kaum perempuan, membuatnya ingin giat sosialisasi dan memberikan penyuluhan tentang kerugian pernikahan dini. “Saya ingin adik-adik yang masih berusia muda tau bahwa ada hal-hal yang mestinya kita lakukan dulu di usia muda. Masih ada tanggung jawab yang besar yang harus kita lakukan, karena kita masih mempunyai masa depan yang masih panjang. Saya ingin menyadarkan mereka bahwa kita harus membangun daerah kita kedepan agar lebih baik lagi, dengan jiwa muda yang unggul dan berkualitas,”ungkapnya.
Dirinya sangat berterimakasi kepada seluruh konstituennya karena telah memperjuangkan hingga bisa duduk jadi anggota DPRD Provinsi Maluku. “Mohon doa dari seluruh konstituen agar saya amanah dalam menjalankan tugas selama lima tahun ke depan,”pintanya.
Dia mengingatkan generasi muda agar tidak minder dan jangan berhenti untuk berkarya bagi kemajuan Maluku.
Keinginan Gadis untuk menjadi anggota DPRD, cukup mengagetkan ayahnya.
“Sebenarnya tidak ada niat untuk mau ke DPRD, tapi dia sedikit ancam saya. Saya berpikir dia ini mengikuti karakter saya.
Suatu waktu dia pulang dari Malang mau calon anggota DPRD. Saya katakan, kamu belum selesaikan kuliah tapi mau calon DPRD. Dia malah balik ancam saya dan katakan, jika tidak dicalonkan Golkar, maka dirinya akan maju dari PDIP,”beber Ramli Umasugi.
Dirinya mengakui sangat bersyukur karena Gadis seperti dirinya. “Dulu juga pertama kali menjadi anggota DPRD, saya yang termuda. Kedepan saya berharap dia mampu lebih baik lagi dari saya,”harapnya.
Ramli berpesan bagi Gadis, bahwa suara terbanyak sesungguhnya bukan suatu kebanggaan, tapi itu merupakan suatu bank yang harus di pertaruhkan lewat program-program nyata yang di sampaikan saat kampanye.
“Masyarakat menunggu bukti. Mereka butuh sentuhan kasih sayang yg di beri kepada sesama. Apalagi dalam usia melenial harus membuat sesuatu yang berbeda. Saya berharap nantinya Gadis bisa berkolaborasi, bersinergi dengan pemerintah provinsi di bawah pimpinan gubernur,”jelasnya.(it-02)