Kesehatan Maluku 

Lantik POGI Maluku, Ketum PP Ingatkan 3 Tanggung Jawab Penting

Ambon, indonesiatimur.co – Pengurus Pusat Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) menggelar pelantikan pengurus POGI Cabang Maluku periode 2022-2025, Sabtu (18/02/2023).

Dalam sambutannya, Ketua Umum PP POGI Periode 2022-2025, Prof. Dr. dr. Yudi M Hidayat, SpOG-Subsp.Onk. D.MAS.,M.Kes, katakan, Pengurus Pusat POGI Indonesia memiliki harapan besar terkait dengan pelantikan pengurus POGI cabang Maluku yang digelar hari ini.

“Diakuinya pengurus pusat memiliki tanggungjawab secara nasional. Yang pertama, adalah bagaimana memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, maka marwah pengurus cabang harus sama dengan pengurus pusat. Disatu sisi, untuk Maluku sendiri ada beberapa daerah yang belum memiliki SPOG, ini yang harus didorong melalui pelayanan dokter spesialis, agar dapat melakukan pelayanan kesehatan berkualitas di bidang observing UGD, terutama di daerah yang masih kosong,” ungkap Hidayat.

Hal kedua, lanjutnya, Indonesia masih memiliki angka kematian ibu tertinggi di kawasan Asia.

“Dari dasar itulah, maka diharapkan pengurus pusat maupun daerah yang baru dilantik ini dapat bekerjasama, kolaborasi, bahu-membahu untuk bagaimana menurunkan angka kematian ibu yang masih sangat tinggi,”terangnya.

Hal ketiga, POGI memiliki tanggungjawab membantu pemerintah daerah menyiapkan beasiswa bagi putra daerah untuk melanjutkan pendidikan spesialis. Tujuannya, agar setelah selesai pendidikan, mereka dapat mengabdi di daerah masig-masing. Karena itu, peran dan perhatian pemerintah daerah sangat dibutuhkan guna tercapainya tujuan ini. Dia berharap Pemerintah Provinsi Maluku memiliki impian yang sama sehingga sumber daya manusia bidang kesehatan ini dapat difungsikan.

Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Unpad ini, pihaknya akan memberikan reward berupa piagam penghargaan kepada pemimpin daerah yang memiliki inovasi untuk menurunkan angka kematian ibu, anak serta stunting.

“Ini adalah dorongan yang kami berikan sehingga ada keberpihakan pemerintah daerah untuk membantu minimal menyiapkan anggaran kemudian infrastruktur yang dapat tercover dalam APBD. Sementara kami akan membantu menyiapkan sumber daya manusia yang handal melalui pemberian beasiswa. Sehingga harapan penurunan kematian ibu dan anak serta stunting dapat tercapai,” timpalnya.

Sementara itu, Ketua POGI cabang Provinsi Maluku periode 2022-2025, dr. Noviriyanti, SP.Og mengungkapkan, tantangan POGI Maluku kedepan sangat luar biasa.

“Mengingat wilayah Maluku merupakan daerah kepulauan sehingga keterjangkauan masih bersifat parsial. Selain itu anggota POGI juga masih relatif sedikit, sementara untuk menurunkan angka kematian ibu dibutuhkan kontrol masa kehamilan yang harus dilakukan oleh dokter kandungan. Dengan keterbatasan anggota ini maka kita akan meningkatkan peran dokter umum melalui berbagai kursus USG dasar di seluruh puskesmas di Maluku. Agar dapat mendeteksi awal keluhan ibu hamil sebelum merasa sakit, misalnya penanganan plasenta rendah atau tensi yang rendah untuk kemudian mendapat rujukan,” ungkap wanita berhijab itu.

Ditambahkan, lulusan kedokteran umum dari Unpatti Ambon akan diberdayakan.

“Mengingat minat dokter kandungan di Maluku sangat minim, maka dokter umum kita akan berdayakan. Selain itu faktor penyebaran juga tidak merata. Sehingga pemerintah daerah harus membuat sesuatu yang menarik sehingga peminat dokter kandungan bisa berasal dari putra daerah. Kita tidak perlu lagi mengadopsi dari luar Maluku,” harapnya. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.