DPRD Temukan Guru Menetap di Gudang Sekolah
Ambon – Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Aru, Sery Angker mengatakan, hingga saat ini masih ada guru yang terpaksa mendiami gudang sekolah pada beberapa daerah pesisir di wilayah itu.
“Persoalan tempat tinggal bagi para tenaga pendidik yang bertugas di wilayah pesisir Kabupaten Kepulauan Aru sejak dahulu sampai saat ini selalu dikeluhkan, dan seiring berjalannya waktu, di tahun 2015 baru dibangun dua buah kopel rumah guru disetiap desa namun tidak bisa dimanfaatkan,” kata Sery Angker yang dihubungi dari Ambon, Sabtu (15/4).
Rumah guru yang sudah dibangun tidak bisa ditempati karena Dinas Pekerjaan Umum kabupaten enggan memberikan kunci rumah tanpa alasan pasti.
Akibatnya, kata Sery Angker, ada guru di Kecamatan Aru Selatan misalnya harus bertahan di bilik-bilik sekolah atau gudang sekolah untuk menjalankan tugas dan fungsinya dalam mendidik serta mencerdaskan anak bangsa yang berada di ujung perbatasan Indonesia-Australia itu.
Dia sangat prihatin ketika mengetahui ternyata ada salah satu guru SMP Negeri Jerol selama bertugas di sana (Aru Selatan) harus bertahan dalam sebuah gudang milik sekolah.
Menurut dia, kondisi ini diketahui setelah melakukan agenda reses ke beberapa daerah, terutama di Kecamatan Aru Selatan.
“Saat melakukan reses, kami menemukan kepedihan yang dialami para pendidik khususnya di SMP Negeri dan SMA Negeri Jerol,” ujarnya.
Selain itu, ada 16 Guru SMA Jerol dengan terpaksa harus membagi tiga bilik ruangan untuk tempat tinggal, lantaran dua kopel rumah guru yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum sejak 2015 silam hingga saat ini tidak bisa dimanfaatkan, lantaran belum dilakukan penyerahan kunci.
Permasalahan tempat tinggal bagi para pendidik membutuhkan penanganan segera dari pemerintah kabupaten, karena sangat berdampak bagi kemajuan pendidikan di wilayah itu.
DPRD Kabupaten Kepulauan Aru kini telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Yusuf Apalem untuk selanjutnya meminta penjelasan dari Dinas PU terkait dengan belum diserahkannya kunci dua kopel rumah guru itu.
Karena kondisi ini bukan saja ditemukan di Desa Jerol namun di Dusun Jerukin juga mengalami hal serupa, dimana dua kopel rumah guru hingga saat ini telah ditumbuhi semak-belukar akibat tidak diserahkannya kunci rumah sejak 2015 sampai sekarang. [ANT]