Daerah Hukum Maluku 

Kelmanutu Pinta Masyarakat Tanimbar Waspadai Modus Penipuan

Saumlaki, indonesiatimur.co

Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Jhon Kelmanutu meminta agar masyarakat Tanimbar mewaspadai dan peka terhadap segala modus penipuan yang merebak belakangan ini. Permintaan tersebut disampaikan Kelmanutu lantaran beberapa waktu lalu hingga kemarin, namanya sempat dibawa-bawa dalam dua modus penipuan yang sama.

Kepada media ini, Jumat (04/09/2020), Kelmanutu menjelaskan kedua modus penipuan tersebut berawal saat dirinya diberitahu seorang Pegawai Dinas Perpustakaan atas nama Agus Kona bahwa Martinus Watwahan sebagai Kepala Desa (Kades) Abat, Kecamatan Wuarlabobar, meminta dirinya untuk mengkomunikasikan bahwa ada telepon masuk dari Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Maluku yang menyampaikan paket pekerjaan pembangunan rumah sebanyak 5 unit di Desa Abat, Kecamatan Wuarlabobar.

“Saudara Agus Kona jelaskan, penelpon tersebut mengatakan bahwa ia dapat nomor hp Kades Abat dari pak Jhon Kelmanutu selaku Wakil Ketua 1 DPRD KKT. Penelpon sampaikan ada paket pekerjaan di desa untuk pembangunan 5 unit rumah dengan nilai sebesar 200 juta rupiah per unit,” tutur Kelmanutu yang lantas tidak menggubris hal itu karena dianggap tidak benar.

Dirinya melanjutkan, persoalan yang sama juga kemudian terjadi di Kecamatan Selaru. Dimana dirinya dihubungi oleh Camat Selaru Arthur Makatita, untuk proyek yang sama. Dengan demikian total proyek yang ditawarkan senilai Rp2 milyar untuk 10 rumah. Camat diminta untuk menghubungi Kelmanutu, guna menentukan dilokasi mana saja untuk membagi lima unit rumah tersebut. Anehnya pelaku yang diduga adalah Kadis PU Provinsi palsu tersebut, mengetahui nomor kontak Kades Abat, Camat Selaru, dan bahkan bisa secara rinci mengetahui hari dimana pihaknya melakukan reses di kecamatan, dan hal apa saja yang disampaikan serta keinginan warga disana seperti apa.

“Saya kaget juga mendengar hal itu karena mana ada proyek 200 juta dan tidak melalui proses tender? Kalau total 10 paket, berarti anggarannya 2 milyar dan kok tidak ada tender? Apalagi ini adalah proyek dari provinsi. Saya lalu menanyakan bahwa suara si penelpon memakai logat apa dan dijawab bahwa logat bicaranya seperti bukan orang Tanimbar tetapi lebih mirip dialeg atau logat Makasar,” ungkap Kelmanutu yang juga merupakan salah satu kader PDIP ini.

Dirinya berharap, jika ada telepon yang membawa namanya sebagai Wakil Ketua DPRD ataupun mengatasnamakan Kadis PU Provinsi Maluku atau yang lainnya, maka jangan dilayani karena itu merupakan penipuan yang berasal dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

Ia menambahkan, masyarakat Tanimbar harus lebih waspada atau peka terhadap modus-modus seperti ini, apalagi dengan kondisi merebaknya covid-19 ini, keadaan semakin sulit maka segala cara bisa saja digunakan dengan iming-iming bantuan.

“Saya akan berkordinasi dengan pak Kapolres agar menginformasikan kepada para petugas Bhabinkamtibmas untuk selanjutnya menginformasikan hingga ke desa-desa, karena dapat diduga ada jaringan terselubung yang berada di Tanimbar,” ucapnya. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.