Kesehatan Maluku 

Lansia, Penyintas dan Ibu Menyusui Bisa Divaksin Covid-19

Ambon, indonesiatimur.co – Jika sebelumnya lansia, penyintas dan ibu menyusui dikatakan tidak bisa diberikan vaksin covid-19, tetapi berdasarkan surat edaran Menteri Kesehatan Nomor 02.06/2/341 Tahun 2021 tentang vaksinasi covid bagi sasaran SDM Kesehatan yang berusia diatas 60 tahun, maka saat ini sudah disetujui untuk menerima vaksinasi covid-19.

Hal ini dikatakan Kadis Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, diruang kerjanya pada Jumat (19/02/2021).

“Jadi berdasarkan surat pelaksanaan itu, sehubungan dengan telah disetujuinya penambahan indikasi pemberian vaksin corona bagi usia 60 Tahun keatas oleh BPOM, oleh karena itu sasaran SDM kesehatan yang berusia 60 Tahun di atas dapat dimasukan ke dalam vaksinasi tahap I dan tetap diberikan 2 dosis tapi jarak pemberiannya itu 28 hari. Kalau misalnya untuk yang 18-59 tahun itu 14 hari tapi kepada langsia itu diberikan 28 hari,”jelasnya,

Selain untuk lansia, penyintas, ibu menyusui juga bisa divaksin. Untuk yang komorbid seperti hipertensi, jika sebelumnya 140/90 tetapi dengan surat edaran yang terbaru hipertensi maksimal 180/110. Sedangkan diabetes yang terkontrol juga beda di vaksin.

” Untuk penyintas, bisa divaksin bagi yang 3 bulan telah terkonfirmasi. Yang tidak bisa divaksin adalah ibu hamil dengan penyakit-penyakit berat yang sama sekali tidak bisa untuk vaksinasi. Selain itu yang tidak bisa divaksin adalah mereka yang alergi terhadap zat yang ada di dalam vaksin covid itu sendiri,”ungkapnya.

Pelupessy bersyukur karena sejak vaksinasi pertama hingga saat ini hanya ada kipi-kipi ringan seperti mengantuk, rasa pusing dan rasa lapar.

Sementara itu bagi mereka yang tertunda divaksin tahap pertama beberapa waktu lalu, saat ini sudah dipanggil lagi untuk di-screening dan divaksini. “Hampir sebagian besar yang tertunda dan tertolak itu sudah divaksin. Masih ada beberapa yang dikontrol kesehatannya.
Sebagian besar yang tertunda itu karena hipertensi, diabetes dan yang paling besar itu penyintas. Tadi di dinas sebagian besar penyintas sudah disuntik,”terang kadis.

Dia menargetkan minggu kedua Maret, yang tertunda divaksin tahap pertama bisa terselesaikan, sehingga vaksinasi tahap ke II bisa jalan.

“Tahap ke II kita masih menunggu arahan dari kementerian. Karena seperti yang diminta oleh Pak Menteri ,kita utamakan yang lansia. Alasannya karena yang lansia masuk dalam kelompok rentan yang memang harus didahulukan.Tapi untuk vaksin tahap ke II, kita belum dapat jatah kiriman untuk vaksin tahap II, tapi pendataan sementara kita lakukan,”tandasnya. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.