Kemensos Serahkan Bantuan Untuk 15 Desa di Maluku

Ambon, indonesiatimur.co – Kementerian Sosial menyerahkan bantuan dana keserasian sebesar Rp1,78 miliar kepada 15 desa yang ada di tiga Kabupaten/Kota di Maluku yakni Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat.

“Bantuannya untuk tiga Kabupaten/Kota, masing-masing lima desa,” demikian kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial, Kementerian Sosial, Syahabuddin, Senin (15/4)  di Ambon.

Dirinya menjelaskan, masing-masing desa memperoleh bantuan sebesar Rp119 juta untuk dimanfaatkan guna membangun dan mewujudkan kohesifitas ditengah masyarakat desa.

Sementara itu, penyaluran dana tersebut, lanjut Syahabuddin, melalui rekening komunikasi desa di Bank BRI agar tepat sasaran dan terhindar dari penyalah gunaannya.

Dirinya mengakui, bantuan tersebut sebenarnya telah diserahkan secara simbolik oleh Menteri Sosial saat penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-24 di Ambon pada Juni 2012 lalu, namun forum masyarakat dari masing-masing desa terlambat memasukkan proposalnya.

“Bantuan ini terlambat diserahkan karena sebagian forum masyarakat baru memasukkan proposal pengelolaan dan melengkapi beberapa administrasi lainnya. Penggunaan dananya juga swakelola dan bukan diserahkan kepada pihak ketiga,” katanya.

Dirinya berharap, program ini bisa dimanfaatkan untuk membangun atau menyelesaikan sarana ibadah, serta meningkatkan kerja sama dan kegotong royongan seluruh masyarakat desa.

“Jadi program bantuan ini ditujukan untuk membangun kebersamaan dan kegotong royongan semua masyarakat dalam meningkatkan pembangunan di desa masing-masing,” ungkapnya.

Selain memberikan bantuan keserasian, Kemensos juga telah menyerahkan bantuan tanggap darurat berupa bufer stok kepada Dinas Sosial Maluku meliputi kebutuhan sandang dan pangan, seperti makanan siap saji, pakaian seragam dan peralatan dapur.

“Bantuan tanggap darurat ini merupakan cadangan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana di Maluku. Stok tidak boleh kosong dikarenakan bencana tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi,” ujarnya.

Sementara itu, mengenai dana bantuan pemulihan paska bencana, Syahabuddin menjelaskan, diberikan dalam bentuk bahan bangunan rumah (BBR) atau tali kasih yang besarannya antara Rp4 juta hingga Rp14 juta, tergantung tingkat kerusakan bangunannya.

“Bantuan ini sudah banyak diserahkan di Maluku, terutama untuk merehabilitasi rumah korban konflik yang rusak dan hancur, tetapi bukan rumah kontrak,” ungkap Syahabuddin  tanpa merincikan besarnya bantuan yang telah disalurkan tersebut. (I03T)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.